Rabu, 31 Januari 2018

Hal Terkesan yang ingin Balik dan Balik untuk Umroh



Hal - hal berupa peristiwa sekaligus tempat yang  terkesan membuat balik dan balik lagi untuk Umroh ..
1.      Raudhoh
Raudhoh merupakan tempat mustajabnya doa yang berada  di Masjid Nabawi. Rasulullah bersabda “Tempat yang terletak diantara rumah saya dan mimbar saya adalah salah satu di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari Muslim)
Dari hadits ini, kita dapat ketahui bahwa apabila sholat dan berdo’a di Raudhah maka memiliki keutamaan dan kemuliaan. Maka dari itu, sholat dan do’a di Raudhah adalah list wajib jama’ah umroh dari manapun.

Bagi jamaah perempuan untuk menuju Raudhah sangatlah terbatas tetapi bagi jamaah laki-laki dibuka 24 jam selain waktu sholat maktubah atau selain waktu2 tertentu. Tempat khusus jamaah perempuan tidak terlalu lebar sedangkan jama’ah sangat membludak (membludaknya jamaah karena berbarengan dengan liburan sekolah Arab Saudi) dan ingin berlama-lama sholat dan do’a disana. Pada waktu itu Pintu Raudhoh untuk jamaah perempuan dibuka 3X yaitu pagi jam 07.30 – 8.45 lalu Siang jam 13.30 – 14.00 dan malam hari jam 20.30 – 23.00. Kita masuk melalui pintu 30.

Untuk sujud syukur, sholat dan do’a di Raudhah itu butuh perjuangan fisik dan mental yang kuat diiringi dengan kesabaran dan doa agar dipermudah oleh Alloh . Alhamdulillah dengan ijin Allah saya sampai juga di karpet warna hijau penanda bahwa tempat tersebut adalah Raudhoh . Kesannya bagai mana? Subhanalloh  tak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Ibaratnya ketika kita di Raudhah itu kita berharap ‘berjumpa’ dengan seseorang yang selama ini kita cintai, kita rindukan. Pokoknya bakal meleleh, nangis haru tak terbendung terutama ketika sujud dalam sholat.
 Setelah sholat hajad, saya berdoa sambil berdiri karena tempatnya memang bergantian.  Walaupun dalam keadaan berdiri airmata tak bisa terbendung, sampai nulis inipun ikut keluar airmatanya .



2.      Menatap Ka’bah
Saat memasuki Masjidil Haram perlahan-lahan melihat secara langsung wujud Ka’bah. Ya Allah.. Subhanallah. Perasaan seneng, syukur, nangis, takjub pokoknya tak bisa ditulis dengan kata-kata deh karena  saya menyaksikan secara langsung bukti kebesaran Allah. Saat itu rasanya pengen langsung lari lalu nyentuh Ka'bah yang wangi minyak kasturinya tajem tapi teringat bahwa saya sedang dalam keadaan ihrom, jadi cukup memandangnya saja karena dengan memandang Ka’bah sudah mendapat 20 syafaat dari Alloh.


DOA MEMANDANG KABAH
“Ya Allah, tambahkanlah kemulian, keagungan, kehormatan, kemuliaan pada baitullah ini, dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang menghormatinya, memuliakannya, dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah pada nya kehormatan, kemuliaan, keagungan, dan kebaikan.” aamiin



3.      Berdoa di Multazam
Multazam adalah salah satu tempat mustajab untuk berdo'a, yaitu antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Itu lo, pojok kiri yang ada cekungan putih tempatnya Hajar Aswad sampe pintu emas. Yupp, tempat yang ga pernah sepi orang dan biasanya dijagain oleh lascar-laskar Arab.

Berdiri di multazam rasanya deket sama Allah apalagi sambil menyentuh lalu menempelkan anggota badan kita, dan alhamdulillah saya mendapat kesempatan tersebut sampai-sampai diusir oleh Laskar Arab , entah karna kelamaan atau karna mau melindungi saya sebagai kaum hawa.  Dengan senang hati saya mundur dan memberikan kesempatan kepada yang laen. Jamaah laki-laki atau perempuan sibuk berdoa sambal nangis sesenggukan di Multazam adalah hal yang sangat wajar, karena Subhanallah Alhamdulillah tempat ini merupakan tempat paaaaling musjajabnya doa dibanding tempat –tempat yang lain.  AllahuAkbar

4.      Bukit Marwa setelah Sai
“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebahagian dari Syi'ar Allah”.   Saya begitu berkesan setelah selesai  Sai yaitu ketika berdiri di Bukit Marwa,  namanya bukit Marwa  tapi sekarang sudah di modernisasi sehingga tdk begitu luas . Tak terbendung air mata ketika  tiba di Bukit Marwa setelah Sai lalu melakukan tahalul disana (Tahalul artinya dihalalkannya jamaah umroh/haji dari larangan ihram yang disimbolkan dengan mencukur minimal 3 helai rambut kepala).  Di area bukit yang masih asli tak sedikit yang sholat, dzikir dan memanjatkan doa, saya pun ingin sholat tapi karna sudah tidak dalam kondisi berwudhu jadi syujud syukur  yang kulakukan sambil memanjatkan doa.
5.      Bertemu dengan Muslim dari seluruh Dunia
Berkenalan dengan saudara seiman di dunia lalu mendengarkan kisah mereka menjadi hal yang sangat berkesan. Bertemu dengan jamaah sesama Indonesia sebutsaja Bangsa Melayu sungguh senang apalagi  dengan muslim dari Turki, Pakistan, India hemmm dan lainnya. Cukup dengan bermodalkan senyuman dan kalaupun ngobrol pake Bahasa Inggris yang ngalor-ngidul acak-kadul dapat menambah persaudaraan sesama muslim walau beda bahasa, beda negara, beda suku bahkan warna kulitnyapun berbeda

6.      Sholat Di Masjidil Haram
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhâri dan Muslim, Shalat di Masjidil Haram  lebih utama dari 100.000 shalat di masjid lain, Shalat di Masjid Nabawi lebih baik dari 1.000 shalat di masjid lain, dan di Masjid al-Aqsha lebih utama dari 500 shalat di masjid lain.

Ya…Shalat di Masjidil Haram lebih utama dari 100.000 shalat di masjid lainnya, itu adalah sholat sendiri ya…. lalu kl berjamaah ya tinggal dikali saja. Sudah tentu saya dan jamaah lainnya sholat wajib di Masjidil Haram berjamaah dengan imam (yang saya sendiri ga tahu tempat imam sholat dimananya). Lalu biasanya setelah sholat wajib diikuti sholat jenazah ( letak jenazahnya pun saya juga gatahu). Masalah letak imamnya dimana, adzannya dimana itu semua ga usah dipikirn karena yang terpenting shalat menghadap ka’bah, bahkan sebaiknya sebelum sholat diusahakan melihat/memandang ka’bah, sesuai sabda berikut : Nabi SAW bersabda : Setiap hari ada 120 rahmat turun ke Baitullah, Ka’bah, 60 rahmat di antaranya turun untuk orang-orang yang sedang thawaf mengitari Ka’bah, dan 40 rahmat turun untuk orang-orang yang sedang i’tikaf di sekitar Ka’bah, sedangkan 20 rahmat turun untuk orang yang memandang Ka’bah. (HR. Abu Dzar dan Al-arzaqi).

Tak lupa setelah Sholat di Masjidil Haram minum  air zam-zam ..Alhamdulillah.. begitu segarnya menikmati air zam-zam. Adab minum air zam-zam adalah berdoa , berdiri sambil menghadap ka’bah dan usahakan minum seteguk demi seteguk.

7.      Sholat di Masjid Nabawi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom.” (HR. Bukhari no. 1190 dan Muslim no. 1394, dari Abu Hurairah)

Berdasarkan dalil diatas saya dan jamaah lainnya berusaha shalat di Masjid Nabawi Madinah Al Munawaroh. Di Masjid Nabawi tempat antara perempuan dan laki-laki dipisah jadi lebih leluasa untuk lama-lama di Masjid (inget lama-lamanya bukan untuk tidur ya apalagi ngobrol/ngerumpi) perbanyak baca Al-Quran, dzikir, baca Sholawat atua doa-doa lainnya. Jika doanya ga hafal dalam Bahasa Arab yasudah ga usaha pusing ngapalin mending doa pake bahasa sehari-hari aja bahasa sunda, bahasa jawa, bahas inggris kek pokoknya bebas.

Suatu ketika pada saat Sholat Magrib saya terlambat, tanpa kusadari saat Iqomat  saya masih di hotel (Al Haram Hotels namanya hehehhe) karena hotelnya ga jauh  kira-kira 100 meter dari masjid yaaa saya berusaha mengejar sholat berjamaah di Masjid Nabawi, karena sudah rakaat ke-2 terpaksa deh sholat di Serambi Masjid (kalau memaksakan masuk kemasjid dikhawatirkan sudah dikunci, ya mending dikunci kl sholat berjamaah sudah selesai gimana hayooo).

MasyaAllah.. begitu luas Masjid Nabawi,  dengan dikelilingi serambi penuh keindahan dan kemegahannya banyak lampu –lampu dan hiasannya, pintu – pintu emas  serta payung-payung raksana yang secara otomatis membuka dan menguncup saat waktu-waktu tertentu, itu baru serambinya bagimana dengan dalam Masjidnya. Yuuk..ikuti cerita selanjutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar